Widget HTML #1

6 Kiat Mengatasi Takut Pada Anak Saat Hendak Khitan


Problematika yang paling sering terjadi pada anak yang hendak dikhitan atau disunat salah satunya adalah rasa takut. Di Solo Khitan Center pun, masih ada sebagian kecil anak yang merasa sangat takut dikhitan. Ada beberapa kejadian, sudah masuk ruang praktik, ternyata si anak justru berlari keluar, dan khitan pun urung dilakukan.

Apakah khitan memang semenakutkan itu? Sebenarnya, model khitan modern di Solo Khitan Center sudah jauh lebih praktis, sehingga anak bisa segera khitan dengan cepat. Solo Khitan Center juga melakukan bius, serta ada obat pengurang rasa sakit. Secara umum, khitan di Solo Khitan Center bisa meminimalisir rasa sakit dengan semaksimal mungkin, meski tentu tidak 100%.

Ketakutan ini seringkali lebih karena masalah psikologis. Untuk itu, rasa takut perlu diatasi. Tidak bijak menekan anak dengan paksaan dan kemarahan. Menggunakan cara-cara yang ramah dan humanis untuk mengatasi rasa takut pada anak yang hendak disunat wajib dilakukan agar si anak tidak mengalami hal-hal traumatis yang justru menghambat tugas-tugas perkembangannya. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda.

Lakukan Komunikasi Secara Terbuka

Sebelum mengajak anak ke tempat khitan, ajak anak kita untuk berdiskusi dan berkomunikasi dengan asyik dan nyaman. Ajak anak ngobrol tentang tentang proses sunat dengan cara yang sederhana dan jujur. Jelaskan mengapa sunat dilakukan, apa manfaatnya, bagaimana kedudukan khitan dalam agama, dan sebagainya. Awas, jangan gunakan kata-kata yang menekan, mengerikan, menakutkan atau berlebihan. Sebaliknya, pilihlah kata-kata yang lembut, bijak, namun tidak berlebih-lebihan. Misal “Halaah, khitan itu nggak sakit, cuma kayak digigit semut!”

Metode khitan di Solo Khitan Center memang berusaha meminimalisir rasa sakit, misal dengan pemberian bius, yang membuat rasa sakit bisa ditekan. Tetapi, tentu tetap ada rasa sakit, misal saat disuntik bius. Kata-kata yang tepat untuk anak adalah, “Ya sakit sedikit, tapi Adik bisa menghadapi, Adik kan kuaaat!”

Menggunakan bius lokal juga bukan berarti mati rasa. Anak akan tetap merasa ketika kulup dipotong, tetapi katakan padanya, “hanya terasa, bukan sakit.”

Efek khitan juga akan menimbulkan rasa sakit karena luka, tetapi Anda bisa mengatakan semacam ini, “Dokter akan memberimu obat pengurang rasa sakit, asal Adik rajin minum obatnya, sakitnya akan sangat berkurang. Ayo semangat, Adik itu laki-laki, luka itu biasa!”

Edukasi Khitan

Adanya pengetahuan tentang khitan yang baik, akan membuat anak menjadi lebih tenang dan nyaman. Karena itu, edukasi khitan juga sangat penting. Di Solo Khitan Center, edukasi merupakan hal wajib. Silakan edukasi khitan ditonton di channel Youtube kami di SINI. Jangan lupa subscribe kami ya, hehe.

Edukasi khitan kepada anak dilakukan dengan memberikan informasi yang benar, bukan hoax, bukan sesuatu yang bersifat disinformatif, juga bukan pseudosains yang seringkali justru menyesatkan.

Ajak Dokter: Bawa anak Anda untuk bertemu dokter yang akan melakukan sunat. Biarkan anak berbicara dengan dokter, bertanya pertanyaan jika ada, dan merasa lebih nyaman dengan kehadiran dokter.

Baca juga: Khitan Dalam Tinjauan Syariah Islam

Teknik Relaksasi

Relaksasi juga dilakukan saat proses khitan di Solo Khitan Center. Tetapi, sebelum itu, Anda bisa mengajarkan anak relaksasi sederhana, yakni pernapasan. Ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan pelan-pelan. Tubuh yang rileks akan sangat membantu mengatasi rasa takut dan cemas, bahkan juga bisa membuat tubuh mengeluarkan endorfin yang bisa memblokir rasa sakit. Selain pernapasan, ngobrol santai, cerita lucu, atau kisah-kisah ringan yang positif, juga bisa membuat anak merasa lebih santai.

Hadiah

Hadiah bisa menjadi salah satu motivasi yang membuat anak mau dikhitan dan rasa takut pun teralihkan pada harapan untuk mendapatkan hadiah tersebut. Sebaiknya, pilihlah hadiah yang disukai anak, namun tetap edukatif. Kadang, saking ingin membuat anak termotivasi, orang tua menurut saja ketika anak meminta barang-barang yang sebenarnya justru tidak bermanfaat, bahkan mengganggu proses tumbuh kembangnya.

Tunggu Anak Siap!

Ini juga sangat penting. Jangan paksa anak khitan. Tunggulah agar mereka siap. Kesiapan biasanya berbanding lurus dengan usia. Maka, tunggulah anak agar memiliki usia yang cukup untuk dikhitan. Beberapa anak dikhitan pada usia bayi. Khitan di usia bayi banyak positifnya, namun sebagian besar orang tua merasa tidak tega. Namun sebaiknya, jangan mengkhitan anak pada usia-usia tanggung, seperti usia Balita atau Awal-awal SD. Usia di atas 8 tahun biasanya menjadi usia yang tepat bagi anak untuk dikhitan, karena sudah siap secara fisik, mental dan psikologis.

Baca: Kapan Waktu Terbaik Untuk Khitan?

Dukungan Keluarga

Jika anak hendak khitan, sebaiknya keluarga, khususnya orangtua, mendampingi. Biasanya anak sangat suka jika ada ibu, tetapi kehadiran ayah juga penting. Apalagi, ini adalah proses yang sangat erat dengan pertumbuhan anak laki-laki, sehingga seorang ayah sangat tepat untuk mendampingi. Tetapi, jika keduanya bisa mendampingi, anak akan merasa senang, karena merasa didukung oleh keluarga dan orang tua.

Setiap anak memiliki karakter dan keunikan sendiri-sendiri. Orangtua seyogyanya tahu dengan hal ini, sehingga bisa melalulakn pendekatan yang paling pas dengan karakter serta apa yang dibutuhkan anak.

Penulis: Yeni Mulati, M.Psi

Posting Komentar untuk "6 Kiat Mengatasi Takut Pada Anak Saat Hendak Khitan"